Jumat, 09 September 2016

Keistimewaan Puasa Sunah Arafah dan Puasa Tarwiyah di Bulan Dzulhijjah

Puasa Sunah Arafah dan Puasa Tarwiyah di Bulan Dzulhijjah 1437 H

Malang, Jum'at 9 September 2016..... 23.05 wib

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Kali ini saya akan memposting seputar puasa yang di sunnah Nabi kita Muhammad saw. Bulan Dzulhijjah merupakan bulan di mana umat Islam menjalankan  rukun Islam ke-5 ditunaikan, bulan di mana umat Islam berkurban dengan hewan-hewan yang di tetapkan seperti domba, kambing, sapi, unta, kerbau, dan bulan di mana puasa di bulan itu sangat dianjurkan.

kali ini Puasa sunnah tarwiyah dan Puasa sunnah Arafah jatuh pada hari Sabtu dan Minggu 10 dan 11 September 2016

Beberapa keistimewaan di bulan Dzulhijjah, terdapat beberapa ibadah yang nanti akan saya ketengahkan yaitu Puasa  sunah untuk bulan Dzulhijjah,  dilaksanakan 2 hari  yaitu tanggal 8 dan 9 Dzulhijjah sebelum tanggal 10 Dzulhijjah (Idul Adha). Di antara keutamaannya :
1. Puasa Tarwiyah dapat menghapus dosa satu tahun yang telah terlewati.
2. Sedangkan puasa hari 'Arafah dapat menghapus dosa dua tahun (1 tahun lalu dan 1 tahun yang akan datang).

Tanggal 8 Dzulhijah dinamakan puasa Tarwiyah dan tanggal 9 Dzulhijah dinamakan puasa Arafah. Puasa  Arafah  tanggal adalah hari di mana  jama'ah haji melakukan wukuf di padang Arafah. Berikutnya Puasa Tarwiyah yaitu puasa yang pelaksanaannya dilakukan sebelum wukuf dilaksankan. Antara puasa arafah dan tarwiyah itu seorang ulama bernama Imam Dailami telah meriwayatkan hadis yang bersumber dari Rasululah SAW., beliau  bersabda, "Puasa pada hari Tarwiyah menghapuskan (dosa) satu tahun, dan puasa hari Arafah menghapuskan (dosa) dua tahun."Hadis yang diriwayatkan oleh Dailami ini menurut sebagian ahli hadis mengatakan "Dloif" kendati demikian ulama' sepakat bahwa ini adalah merupakan ibadah yang mendatangkan sisi positif, tentu  disebut juga amal yang mengikuti dasar dari hadis Nabi saw. yang lain yaitu  termasuk di dalam puasa 10 hari pertama di bulan Dzulhijjah. Berdasarkan hadis shahih dari Siti Hafshah r.a. ia berkata,"ada empat macam yang tidak pernah ditinggalkan oleh Rasulullah Saw.: Puasa Asyura (10 Muharram), puasa 10 hari (di bulan Dzulhijjah), puasa 3 hari pada setiap bulan dan  salat dua rakaat sebelum salat subuh.”

Dibawah ini Niat kedua Puasa tersebut:

NIAT PUASA TARWIYAH;

نويت صوم ترويه سنة لله تعالى

Nawaitu Sauma Tarwiyata Sunnatal Lillahi Ta'ala
artinya: “Saya niat puasa Tarwiyah, sunnah karena Allah ta’ala.”


NIAT PUASA ARAFAH;

نويت صوم عرفة سنة لله تعالى

Nawaitu Sauma 'Arafa Sunnatal Lillahi Ta'ala
Artinya:“Saya niat puasa Arafah , sunnah karena Allah ta’ala.” 


Mohon ma'af apabila ada kesalahan dalam penulisan,
semoga Allah mengampuni kita semua dan semoga dapat bermanfaat

Jumat, 10 April 2015

**SYAMNIAKU**: Rumah rumah yang tidak didatangi oleh Malaikat

**SYAMNIAKU**: Rumah rumah yang tidak didatangi oleh Malaikat: "RUMAH-RUMAH YANG TIDAK DIDATANGI OLEH MALAIKAT"  Rumah menjadi istana bagi setiap keluarga, menumpahkan segala isi hati, sedih...

Rumah rumah yang tidak didatangi oleh Malaikat

"RUMAH-RUMAH YANG TIDAK DIDATANGI OLEH MALAIKAT"

 Rumah menjadi istana bagi setiap keluarga, menumpahkan segala isi hati, sedih, senang dan segalanya tentang rasa. Seorang muslim tentu akan menghiasi rumahnya dengan lantunan ayat-ayat suci Al-quran.

Dipercantikanya dengan menjalani salat 5 waktu. Allah menjanjikan pada setiap hambanya yang merawat rumah dengan cinta dan kehangatan dalam beribadah akan didatangi 1000 malaikat.

Namun tahukah Anda, bahwa “Sesungguhnya Malaikat tidak akan masuk ke dalam rumah yang di dalamnya terdapat anjing dan gambar” dari Ali bin Abu Thalib dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.

Malaikat tak sembarangan dalam mengunjungi setiap rumah muslimin. Dalam bukunya, Abu Hudzaifah Ibrahim bin Muhammad menuliskan 20 rumah yang tak akan didatangi malaikat, diantaranya:

1.   Rumah yang terdapat patung di dalamnya sudah jelas seperti
      bunyi hadits di atas.
2.   Rumah yang terdapat lukisan atau gambar makhluk hidup.
3.   Rumah yang terdapat peliharaan anjing. Ini bukan merupakan
      hal yang aneh karena memang anjing itu dianggap najis
      menurut  Imam Qurtubi menjelaskan tentang sebabnya.
4.   Rumah yang dihuni oleh orang-orang junub yang artinya
      punya kebiasaan tidak bersuci atau mandi dari junub.
5.   Rumah milik orang yang penuh kedurhakaan terhadap orang
      tuanya.
6.   Rumah milik orang yang terus-menerus durhaka.
7.   Rumah milik orang yang melakukan dosa besar dan untuk
      kekejian juga tidak luput menjadi salah satu penghalang
      Malaikat Rahmat masuk ke rumah.
8.   Rumah milik orang yang suka dengan mantera-mantera dan
      hal-hal syirik.
9.   Rumah yang memiliki bau tidak enak atau rumah milik seorang
      pria yang melumuri tubuhnya dengan kunyit.
10. Rumah milik orang yang punya sajian berhala dan orang yang
      suka melakukan perjudian. Kedua hal yang haram dan dibenci
      Allah.
11. Rumah milik orang yang suka berfoya-foya, menghamburkan
      uang atau sama dengan hidup boros.
12. Rumah yang terdapat lonceng di dalamnya juga termasuk
      rumah yang tidak dimasuki Malaikat.
13. Rumah yang ditempati untuk minum khamr atau minuman
      keras.
14. Rumah yang orangnya mementingkan hawa nafsu serta di
      dalamnya tidak terdapat shalawat.
15. Rumah yang di mana Asma Allah tidak disebutkan di
      dalamnya.
16. Rumah yang memutar atau mengadakan lagu selain dzikir di
      dalamnya.
17. Rumah yang dihuni oleh orang yang suka makan riba.
18. Rumah milik orang yang tidak menjaga hubungan silaturahmi
      atau memutuskannya.
19. Rumah milik orang yang tamak dan suka makan harta anak
      yatim.
20. Rumah milik orang-orang yang suka mencaci-maki.

Jika tidak mau sang Malaikat menjauhi rumah kita dan enggan memasukinya, pastikan bahwa rumah kita tidak termasuk di dalam ciri-ciri yang disebutkan di atas. Tempat kita berteduh ini kudu bebas dari apa yang tidak disukai Malaikat supaya Malaikat senang dan betah saat berkunjung. Dan semoga dengan mengetahui seperti apa rumah-rumah yang tidak akan dimasuki malaikat menjadi informasi berguna bagi kita.

Jumat, 31 Oktober 2014

KEUTAMAAN PUASA HARI TASU'A DAN HARI 'ASYURA DI BULAN MUHARRAM

Penyejuk Qalbu
Dikirimkan oleh Naser Abdul · sekitar satu menit yang lalu
KEUTAMAAN PUASA HARI TASU'A DAN HARI 'ASYURA DI BULAN MUHARRAM 
2 Nopember 2014 pukul

Disunnahkan mempernyak puasa pada bulan Muharram;
Rasulullah –Shallallaahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam bersabda:
“Puasa yang paling afdhal setelah Ramadhan adalah bulan Allah Muharram.”
...
Terutama puasa tanggal 9 (Tasu'a) dan 10 ('Asyura) Muharram, minimal tanggal 10 saja;

“Puasa hari ‘Asyura (10 Muharram), aku berharap kepada Allah agar menghapus dosa setahun yang lalu.”

Disunnahkan juga puasa Tasu’a (9 Muharram).

Insya Allah jatuh pada hari MINGGU dan SENIN 2 & 3 Nopember 2014.

Hadis-Hadis Seputar Puasa ‘Asyura:

1. Dari Abu Qatadah Radhiyallahu ‘Anhu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam, bersabda :
“ Aku berharap pada Allah dengan puasa ‘Asyura ini dapat menghapus dosa selama setahun sebelumnya.”
(H.R. Bukhari dan Muslim)

2. Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘Anhuma berkata :
“Aku tidak pernah melihat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam , berupaya keras untuk puasa pada suatu hari melebihi yang lainnya kecuali pada hari ini, yaitu hari ‘Asyura dan bulan Ramadhan.”
(H.R. Bukhari dan Muslim)

3. Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘Anhuma berkata :
Ketika Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam tiba di Madinah, beliau melihat orang-orang Yahudi berpuasa pada hari‚ Asyura, maka Beliau bertanya : “Hari apa ini?. Mereka menjawab :“ini adalah hari istimewa, karena pada hari ini Allah menyelamatkan Bani Israil dari musuhnya, Karena itu Nabi Musa berpuasa pada hari ini. Rasulullah pun bersabda:
“Aku lebih berhak atas Musa daripada kalian“
Maka beliau berpuasa dan memerintahkan shahabatnya untuk berpuasa.
(H.R. Bukhari dan Muslim)

4. Dalam riwayat lain, Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘Anhuma berkata :
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam bersabda :
“Jika tahun depan kita bertemu dengan bulan Muharram, kita akan berpuasa pada hari kesembilan (tanggal sembilan).“
(H.R. Bukhari dan Muslim)

5. Imam Ahmad dalam Musnadnya membawakan tambahan:
“Hari ‘Asyura adalah hari ketika perahu Nabi Nuh berlabuh di bukit Judiy, lalu Nabi Nuh berpuasa sebagai bentuk syukur.”

Bagaimana Berpuasa ‘Asyura ?

Ibnu Qoyyim rahimahullah dalam kitab Zaadul Ma’aad –berdasarkan riwayat-riwayat yang ada- menjelaskan :

- Urutan pertama, dan ini yang paling sempurna adalah puasa tiga hari, yaitu puasa tanggal sepuluh ditambah sehari sebelum dan sesudahnya (tgl 9, 10 & 11).

- Urutan kedua, puasa tanggal 9 dan 10. Inilah yang disebutkan dalam banyak hadits.

- Urutan ketiga, puasa tanggal 10 saja.

Adapun Niatnya adalah

a . Niat Puasa Sunat 9 Muharram (Puasa Sunat ’Tasu'a)

NAWAITU SAUMA GHODIN YAUMI TASU'A SUNNATTAN LILLAHI TA’ALA
Artinya:
Saya berniat puasa hari tasu'a , sunnah karena Allah ta’ala

Puasa Assyura:

b . Niat Puasa Sunat 10 Muharram (Puasa Sunat ’Asyura)

NAWAITU SAUMA GHODIN ‘ASYURA SUNNATTAN LILLAHI TA’ALA
Artinya: “Saya berniat puasa hari ’Asyura , sunnah karena Allah ta’ala.”

Mohon ma'af apa bila ada kesalahan dalam penulisan
Semoga Alloh mengampuni dosa-dosa kita dan...

SEMOGA DAPAT BERMANFAAT.

Kamis, 30 Oktober 2014

Hukum Meninggalkan Sholat Jum'at 3 kali berturut-turut : Penyejuk QalbuDikirimkan oleh Naser Abdul · beber...

Hukum Meninggalkan Sholat Jum'at 3 kali berturut-turut : Penyejuk QalbuDikirimkan oleh Naser Abdul · beber...: Penyejuk Qalbu Dikirimkan oleh  Naser Abdul  ·  beberapa detik yang lalu                                TIGA AMALAN YANG DITIN...
HUKUM MENINGGALKAN SHALAT JUM'AT SAMPAI 3x

Shalat jum’at adalah sebuah kewajiban bagi ummat Islam, khususnya laki-laki dewasa. Kewajiban ini dituangkan di dalam firman Allah;

"Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum’at, maka bersegeralah kalian kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui." ( Al-Jumu’ah: 9)

Adapun kewajiban itu bagi kaum muslim laki-laki berdasarkan kepada hadis nabi; Dari Thariq bin Syihab ra bahwa Rasulullah SAW bersabda,

“Shalat Jumat itu adalah kewajiban bagi setiap muslim dengan berjamaah, kecuali (tidak diwajibkan) atas 4 orang. [1] Budak, [2] Wanita, [3] Anak kecil dan [4] Orang sakit.” (HR Abu Daud)

Dalil-dalil tersebut menunjukkan kewajiban melakukan shalat jum’at bagi lelaki muslim. Jika kewajiban itu ditinggalkan, maka ia mendapatkan dosa besar.

Benarkah orang yang meninggalkan shalat Jum’at ia keluar dari agama islam, alias murtad? Mari kita tinjau hadis-hadis yang menerangkan bahayanya meninggalkan shalat jum’at, apalagi sampai tiga kali berturut-turut adalah :

"Barangsiapa meninggalkan shalat jum’at tiga kali tanpa udzur dan tanpa sebab (yang syar’i) maka Allah akan mengunci mata hatinya." (HR Malik)

"Barangsiapa meninggalkan shalat jum’at tiga kali karena meremehkannya maka Allah akan mengunci mata hatinya." (HR at-Tirmidzi)

"Barangsiapa meninggalkan shalat Jum’at tiga kali berturut-turut maka ia telah melemparkan ikatan Islam ke belakang punggungnya." (HR Abu Ya’la dari kata-kata Ibnu Abbas)

Dengan memperhatikan hadis-hadis tentang meninggalkan shalat jum’at, kita temukan bahwa tidak ada nash yang jelas yang menunjukkan batalnya keimanan seseorang. Memang Ibnu Abbas mengatakan telah melemparkan tali Islam ke belakangnya, maksud dari kata ini bukanlah melepaskan agama Islam, tetapi melepaskan sebagian kewajiban di dalam Islam.

Terlebih bahwa ucapan itu bukan berasal dari Rasulullah SAW sehingga tidak bisa digunakan untuk memastikan batalnya keislaman seseorang.

Dari sini, maka orang yang tidak menjalankan shalat jum’at tiga kali tidak dinyatakan sebagai orang kafir, apalagi kalau ia masih mau shalat yang lain.

Mohon ma'af bila ada kesalahan dalam penulisan
Semoga bermanfaat.

Rabu, 29 Oktober 2014

                               TIGA AMALAN YANG DITINGGALKAN
                                       MANUSIA KETIKA MATI

Tiga Amalan yang Ditinggalkan Ketika mati Yaitu:

1. sedekah jariyah,
2. ilmu yang bermanfaat,
3. do’a anak yang sholeh

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang sholeh” (HR. Muslim no. 1631)
Manfa'at dari hadits di atas:

Pertama: Jika manusia itu mati, amalannya terputus. Dari sini menunjukkan bahwa seorang muslim hendaklah memperbanyak amalan sholeh sebelum ia meninggal dunia.

Kedua: Allah menjadikan hamba sebab sehingga setelah meninggal dunia sekali pun ia masih bisa mendapat pahala, inilah karunia Allah.

Ketiga: Amalan yang masih terus mengalir pahalanya walaupun setelah meninggal dunia, di antaranya:
a. Sedekah jariyah, seperti membangun masjid, menggali sumur, mencetak buku yang bermanfaat serta berbagai macam wakaf yang dimanfaatkan dalam ibadah.

b. Ilmu yang bermanfaat, yaitu ilmu syar’i (ilmu agama) yang ia ajarkan pada orang lain dan mereka terus amalkan, atau ia menulis buku agama yang bermanfaat dan terus dimanfaatkan setelah ia meninggal dunia.

c. Anak yang sholeh karena anak sholeh itu hasil dari kerja keras orang tuanya. Oleh karena itu, Islam amat mendorong seseorang untuk memperhatikan pendidikan anak-anak mereka dalam hal agama, sehingga nantinya anak tersebut tumbuh menjadi anak sholeh. Lalu anak tersebut menjadi sebab, yaitu ortunya masih mendapatkan pahala meskipun ortunya sudah meninggal dunia.

Keempat: Di antara kebaikan lainnya yang bermanfaat untuk mayit muslim setelah ia meninggal dunia yang diberikan orang yang masih hidup adalah do’a kebaikan yang tulus kepada si mayit tersebut. Do’a tersebut mencakup do’a rahmat, ampunan, meraih surga, selamat dari siksa neraka dan berbagai do’a kebaikan lainnya.

Kelima: Dalam hadits terdapat isyarat adanya keutamaan menikah, juga terdapat dorongan untuk menikah dan memperbanyak keturunan supaya mendapatkan keturunan sholeh (sehingga bermanfaat nantinya ketika kita telah meninggal dunia.
Semoga posting ini bermanfa'at bagi kita semua,

Mohon ma'af dan kritikan apabila ada kalimat atau kata-kata yang salah.

Malang 29, oktober 2014